Kamis, 07 November 2019

9+ Ciri-Ciri Cerita Hikayat

Mantan KA UPTD
Bisakah kamu jelaskan dan sebutkan apa ciri-ciri dari hikayat? Ada banyak jenis cerita yang dikenal dalam khasanah kesusasteraan nusantara, salah satunya adalah hikayat. Terdapat beberapa poin penting yang membedakan hikayat dengan jenis cerita lainnya. Poin itu pula menjadi ciri-ciri dari hikayat. Hal yang paling mendasar yang bisa dikenali dari hikayat adalah umumnya berisi cerita-cerita tentang perjalanan hidup tokoh-tokoh zaman dahulu.

 Bisakah kamu jelaskan dan sebutkan apa ciri 9+ Ciri-Ciri Cerita Hikayat

Meskipun, hikayat memuat cerita zaman dahulu, namun hikayat tidak cocok disebut sebagai sejarah murni. Sebab, cerita ini terkadang dibumbui oleh hal-hal tidak masuk akal yang bukan sebagai fakta. Jadi, bisa disebut sebagai sejarah yang dilebih-lebihkan dengan cerita penuh keajaiban. Ada juga beberapa di antaranya yang berpangkal pada suatu peristiwa yang sungguh terjadi atau kepada seorang tokoh sejarah, misalnya hikayat Amir Hamzah.

Untuk lebih mengetahui dan memahami apa itu cerita hikayat, maka kamu harus bisa mengenali ciri-ciri dari hikayat. Nah, pada kesempatan kali ini, kami akan menguraikan secara lengkap dan terperinci poin-poin penting yang menjadi ciri-ciri hikayat. Berikut ini uraiannya:

Ciri-Ciri Hikayat

Ciri-ciri utama dari cerita hikayat antara lain, sebagai berikut:

1. Sastra lama berbentuk prosa panjang

Ciri pertama dari hikayat adalah karya sastra lama melayu yang berbentuk prosa panjang. Hikayat berisi cerita, undang-undang, dan silsilah yang bersifat rekaan, biografis, keagamaan, historis, atau bisa juga gabungan dari semua sifat-sifat itu. Hikayat biasanya dibuat dan dibaca sebagai pembangkit semangat juang, pelipur lara, atau sekedar untuk meramaikan pesta.

2. Menggunakan bahasa dan struktur Melayu

Ciri-ciri hikayat yang kedua adalah cerita ini ditulis dengan bahasa dan struktur Melayu. Meskipun begitu, bahasa yang dipakai oleh hikayat telah jauh berbeda dengan bahasa Indonesia sekarang. Hal ini dikarenakan hikayat adalah karya sastra Melayu klasik yang dibuat beberapa abad lalu. 

3. Umumnya berupa sastra lisan

Ciri yang ketiga dari hikayat adalah sebagian besar di antaranya bersumber dari karya sastra lisan atau disampaikan dari mulut ke mulut. Belakangan, cerita-cerita ini ditulis dalam bentuk naskah untuk memudahkan penyampaian.

4. Pengarangnya Anonim

Ciri-ciri hikayat selanjutnya adalah sebagian besar pengarang atau pembuatnya tidak diketahui (anonim). Hal ini dikarenakan hikayat banyak disampaikan secara lisan di masyarakat membuat pengarangnya kabur atau tidak jelas. Jadi, sekarang ini kita hanya mewarisi ceritanya saja.

5. Bersifat Komunal

Ciri hikayat yang kelima adalah Ia bersifat komunal, artinya seluruh hikayat yang ada sekarang dianggap sebagai milik bersama. Semuanya boleh menuturkan cerita tersebut tanpa melihat etnis atau suku, maupun latar belakang. 

6. Tidak mengalami perkembangan (Statis)

Ciri selanjutnya dari hikayat adalah cerita ini bersifat statis atau tidak mengalami perubahan atau perkembangan. Inilah yang membedakan antara hikayat dan sejarah, karena sejarah bisa berkembang apabila ditemukan fakta baru. Sementara, hikayat tidak.

7. Tahun pembuatan tidak diketahui

Ciri-ciri hikayat yang ketujuh adalah cerita tersebut tidak diketahui sejak kapan pertamakali dibuat. Hal ini berkaitan dengan ciri ke-4 di atas. Masyarakat menuturkannya begitu saja tanpa mengetahui pengarang dan tahun pembuatannya. 

8. Istanasentris

Ciri selanjutnya yang melekat pada hikayat adalah seluruh ceritanya berpusat pada kehidupan raja-raja dan kerabatnya di istana. Seluruh tokoh istana tersebut diceritakan sebagai orang yang mempunyai kelebihan luar biasa dari manusia lainnya.

9. Isinya Dongeng

Ciri-ciri hikayat yang terakhir adalah isinya bersifat dongeng dengan cerita-cerita indah, imajinatif, dan rekaan. Jadi, meskipun hikayat menceritakan seputar kehidupan tokoh, tetapi ceritanya bersifat dongeng dan legenda, bukan faktual atau historis.

Demikianlah uraian tentang Ciri Ciri Hikayat. Bagikan materi ini kepada teman yang membutuhkan. Terima kasih, semoga bermanfaat.