Indonesia dikenal dengan kekayaan dan keragaman budayanya. Kekayaan dan keanekaragaman budaya tersebut terbentuk melalui proses panjang melalui interaksi antarsuku di Indonesia maupun hasil persinggungan dengan budaya dari negara lain. Ketika Portugis datang ke Indonesia, persinggungan dengan budaya Eropa telah menambah kekayaan budaya bangsa Indonesia, demikian halnya ketika Belanda dan Jepang datang ke Indonesia. Para pedagang dari China dan India juga turut menambah kekayaan budaya. Kedatangan mereka juga membawa ajaran agama yang kemudian tersebar luas di Indonesia. Akibatnya, Indonesia memiliki keragaman budaya yang sangat tinggi.
Keragaman budaya Indonesia sangat potensial meningkatkan taraf ekonomi masyarakat. Namun, sampai saat ini, keragaman budaya itu belum mampu dimanfaatkan secara optimal untuk mensejahterakan masyarakat. Keragaman budaya itu tentu saja memiliki perbedaan dengan ciri khas masing-masing yang malah menjadi salah satu kekayaan yang dimiliki oleh Indonesia. Keragaman budaya ini juga memiliki beragam peran, khususnya dalam bidang pembangunan nasional di Indonesia.
Setiap daerah di Indonesia memiliki budaya masing-masing dalam bentuk atau wujud tarian, lagu, upacara adat, rumah adat, alat musik, senjata tradisonal, dan sebagainya. Beberapa contoh wujud budaya, nama dari wujud budaya, deskripsi , dan pemanfaatanya yang ada di beberapa daerah di Indonesia antara lain sebagai berikut.
Setiap daerah di Indonesia memiliki budaya masing-masing dalam bentuk atau wujud tarian, lagu, upacara adat, rumah adat, alat musik, senjata tradisonal, dan sebagainya. Beberapa contoh wujud budaya, nama dari wujud budaya, deskripsi , dan pemanfaatanya yang ada di beberapa daerah di Indonesia antara lain sebagai berikut.
No. | Nama Provinsi | Wujud Budaya | Nama Budaya | Deskripsi | Pemanfaatan |
---|---|---|---|---|---|
1. | Bali | Tarian | Tari Kecak | Tari Kecak dipertunjukkan oleh penari laki-laki yang menggambarkan kisah Ramayana saat barisan kera membantu Rama melawanRahwana. | Atraksi Wisata |
2. | Sumatera Utara | Upacara Adat | Hombo Batu | Olah raga tradisional Suku Nias yang sebelumnya merupakan ritual pendewasaan Suku Nias ini banyak dilakukan di Pulau Nias | Wisata Tradisi |
3. | Jogjakarta | Upacara | Sekaten | Acara peringatan ulang tahun nabi Muhammad SAW yang diadakan pada setiap tanggal 5 bulan Jawa Mulud (Rabiul Awal tahun Hijriah) di Alun-alun utara Surakarta dan Yogyakarta. | Wisata Budaya |
1. Bahasa
Bahasa daerah adalah suatu bahasa yang dituturkan di suatu wilayah dalam sebuah negara. Bahasa yang digunakan di Indonesia terdiri atas bahasa nasional yang diambil dari bahasa Melayu. Selain bahasa nasional, terdapat bahasa daerah yang jumlahnya mencapai 746 bahasa daerah. Bahasa daerah adalah suatu bahasa yang dituturkan di suatu wilayah tertentu. Percakapan antarsesama suku biasanya menggunakan bahasa daerah. Beberapa bahasa daerah yang digunakan seperti Bahasa Sunda, Jawa, Aceh, Gayo, Alas, Minangkabau, Betawi, dan Dayak.
3. Rumah Adat
Rumah Adat adalah bangunan yang memiliki cirikhas khusus, digunakan untuk tempat hunian oleh suatu suku bangsa tertentu. Setiap daerah memiliki rumah adat masing-masing yang berbeda antara satu dan lainnya. Selain berbeda dari bentuknya, rumah adat juga sering berbeda dari bahan, bentuk atap, dinding, lantai dan sebagainya. Berbagai perbedaan tersebut mencerminkan adaptasi manusia terhadap lingkungannya. Misalnya, rumah panggung yang cukup tinggi dibangun dengan pertimbangan menghindari binatang buas masuk ke rumah atau menghindari bahaya banjir. Beberapa contoh rumah adat di ataranya sebagai berikut.
No. | Propinsi | Nama Rumah Adat | No. | Propinsi | Nama Rumah Adat |
---|---|---|---|---|---|
1 | NAD | Krong Bade | 18 | Kalteng | Rumah Betang |
2 | Sumut | Rumah Balai Batak Toba | 19 | Kalut | Rumah Baloy |
3 | Sumbar | Rumah Gadang | 20 | Kaltim | Rumah Lamin |
4 | Riau | Selaso Jatuh Kembar | 21 | Kalsel | Rumah Banjar |
5 | Kepri | Rumah Melayu Atap Limas Potong | 22 | Bali | Gapura Candi Bentar |
6 | Jambi | Rumah Panggung | 23 | Sulut | Laikas |
7 | Bengkulu | Rumah Bubungan Lima | 24 | Gorontalo | Rumah Adat Doloupa |
8 | Sumsel | Rumah Limas | 25 | Sulteng | Souraja atau Rumah Raja |
9 | Babel | Rumah Rakit, Rumah Limas | 26 | Sulbar | Tongkonan |
10 | Lampung | Lambahana atau Nuwou | 27 | Sulsel | Tongkonan |
11 | Jabar | Rumah Kasepuhan | 28 | Sultra | Laikas |
12 | Banten | Rumah | 29 | NTB | Dalam Loka Samawa |
13 | Jakarta | Rumah Kebaya | 30 | NTT | Sao Ata Mosa Lakitana |
14 | Jateng | Rumah Joglo | 31 | Maluku | Rumah Baileo |
15 | DIY | Rumah Joglo | 32 | MalukuUtara | Rumah Baileo |
16 | Jatim | Rumah Joglo | 33 | Papua Barat | Honai |
17 | Kalbar | Rumah Panjang | 34 | Papua | Honai |
4. Tarian dan Pertunjukan Rakyat
Tarian memiliki makna, pesan atau simbol tertentu. Ada tarian yang melambangkan pemujaan atau rasa syukur terhadap Tuhan, penyambutan tamu, kegembiraan pemuda-pemudi, dan keperkasaan. Contoh tarian yang bersifat pemujaan adalah Tari Pendet yang kemudian berubah jadi tarian penerima tamu. Tari Saman dari Nanggroe Aceh Darussalam dan Tari Pendet dari Bali merupakan contoh tarian untuk menyambut tamu. Tari Perang dari Kalimantan dan Tari Reog dari Ponorogo merupakan contoh tari perang atau keperkasaan.
Selain tarian, Indonesia juga kaya akan seni pertunjukan rakyat. Beberapa diantaranya adalah wayang golek (Jawa Barat), Ludruk (Jawa Timur), Ketoprak (Jawa Tengah), Makyong (Kepulauan Riau), Wayang kulit (Jawa Tengah), Debus (Banten), dan Randai (Sumatra).
5. Pakaian Adat dan Senjata Tradisional
Pakaian adat merupakan pakaian layaknya pakaian pada umumnya, tetapi memiliki identitas-identitas tertentu yang diakui sebagai ciri khas suatu daerah. Pakaian tersebut berbeda antarsuku atau daerah sehingga dengan mudah dapat dikenali dari mana pengguna pakaian tersebut berasal. Pakaian adat biasanya digunakan saat upacara adat, contohnya perkawinan, kematian, kelahiran, dan kegiatan ritual. Beberapa pakaian adat daerah tersebut adalah Baju Bodo (Sulawesi Selatan), Ulos (Batak), Baju Inong (Aceh), dan Baju Kurung (Minangkabau).
Beberapa senjata tradisional tersebut adalah Rencong (Aceh), Mandau (Kalimantan), Golok (Jakarta), Keris (Jawa), Badik (Sulawesi), Kujang (Jawa Barat), dan Parang Salawuku (Maluku).
Kekayaan budaya Indonesia menjadi daya tarik bagi sektor pariwisata. Beberapa daerah memiliki kekayaan budaya yang sangat terkenal keindahannya.
- Bali dengan tarian dan upacara adat seperti Tari Pendet, Tari Kecak, dan upacara ngaben, Tanah Toraja di Sulawesi dan budaya suku Sasak di Lombok.
- Peninggalan sejarah dapat berupa bangunan sejarah (masjid, makam, istana, monumen, situs, dan bekas kerajaan), arkeologi, museum, galeri dan artifak, bangunan kuno, objek keramat.
- Prosesi adat dapat berupa adat perkawinan, adat menerima tamu, adat turun ke sawah, dan lain-lain.
Selain pariwisata, pemanfaatan budaya juga dilakukan dalam rangka mempererat persahabatan antardaerah dan antarnegara. Melalui budaya, hubungan antarbangsa dan antarwarganya akan makin erat dengan mengenal budayanya. Interaksi antarwarga terjalin melalui budaya. Atraksi budaya lazim dilakukan untuk menyambut tamu negara sehingga menambah keeratan hubungan antarbangsa.
Budaya juga dapat dimanfaatkan untuk bahan kajian ilmiah. Para ahli budaya, antropolog, arkeolog sangat berkepentingan dengan kajian budaya. Berbagai informasi tentang budaya masa lalu menjadi menarik dan menimbulkan rasa keingintahuan banyak kalangan. Pada akhirnya, bahan kajian tersebut memperkaya khasanah ilmu pengetahuan.