Peninggalan Sejarah Kerajaan Mataram Kuno di Jawa Timur| Kerajaan Mataram Kuno banyak meninggalkan peninggalan budaya, terutama prasasti, candi, dan kitap. Peninggalan budaya berupa prasasti adalah Prasasti Linggasutan (929 M), Prasasti Jeru Jeru (930 M), Prasasti Wulig (935 M), Prasasti Anjukladang (973 M), Prasasti Turun Hyang (1035 M), Prasasti Pucangan (1041 M), Prasastu Pamwatan (1042 M), Prasasti Wahana, Prasasti Sumbut, dan Prasasti Kamalogyou. Bangunan candi peninggalan Kerajaan Mataram Kuno di Jawa Timur adalah Candi Lor, Candi Pantaran, dan Candi Wawatan.
Saat ini, sisa-sisa Candi Lor berada di dekat Berbek, dekat Nganjuk. Candi Panataran dianggap sebagai candi kerajaan karena digunakan sebagai tempat pemujaan. Candi Wawatan adalah tempat dimakamkannya Dharmawangsa Teguh.
Selain prasasti dan Candi, Kerajaan Mataran Kuno di Jawa Timur juga meninggalkan dokumen berupa kitab. Kitab-kitab tersebut adalah Kitab Sang Hyang Kamahayanikan, Kitab Wiwata Paruwa, Kitab Sembilan Parwa, dan Kitab Arjuna Wiwaha. Kitab Sang Hyang Kamahayanikan disusun pada masa Empu Sindok. Kitab Wiwata Paruwa disusun pada masa Dharmawangsa Teguh pada tahun 996 M. Kitab Sembilan Parwa merupakan terjemahan dari Cerita Mahabarata. Dan ditambah satu cerita epos Ramahayana. Kitab Sembilan Parwa diterjemahkan atas perintah dari Dharmawangsa Teguh. Kitab Arjuna Wiwaha ditulis oleh Empu Kanwa yang berisi kisah kehidupan Raja Airlangga yang dianggap sebagai Arjuna. Kitab ini diubah pada masa pemerintahan Raja Airlangga (1028-1055 M).
Sekian artikel tentang Peninggalan Sejarah Kerajaan Mataram Kuno di Jawa Timur semoga bermanfaat