Rabu, 30 Oktober 2019

Jaringan Penyusun Tumbuhan

Mantan KA UPTD
Jaringan adalah sekelompok sel yang mempunyai asal, struktur, dan fungsi yang sama. Apabila sel-sel yang berkelompok tersebut sel-sel tumbuhan maka disebut jaringan tumbuhan. Pada tumbuhan tingkat tinggi kita mengenal adanya beberapa jaringan utama, yaitu jaringan meristem (embrional) dan jaringan permanen (jaringan dewasa). Jaringan pada tumbuhan dapat dibagi menjadi jaringan seperti di bawah ini.

1. Jaringan Meristem
Jaringan meristem adalah jaringan yang terus menerus membelah. Jaringan meristem dapat dibagi menjadi jaringan meristem primer dan jaringan meristem sekunder.
  • Jaringan meristem primer merupakan jaringan yang mengalami perkembangan lebih lanjut dari pertumbuhan embrio. Contohnya ujung batang dan ujung akar. Jaringan meristem yang terdapat pada ujung batang dan ujung akar tesebut disebut meristem apikal. Kegiatan jaringan meristem primer menyebabkan batang dan akar bertambah panjang. Pertumbuhan jaringan meristem primer disebut pertumbuhan primer.
  • Jaringan meristem sekunder adalah jaringan meristem yang berasal dari jaringan dewasa yaitu kambium dan kambium gabus. Pertumbuhan jaringan meristem sekunder disebut pertumbuhan sekunder. Kegiatan jaringan meristem sekunder ini menyebabkan pertambahan besar pada tubuh tumbuhan.

2. Jaringan Dewasa
Jaringan dewasa adalah jaringan yang sudah berhenti membelah. Jaringan dewasa dapat dibagi menjadi beberapa macam, antara lain.

a. Jaringan Pelindung (epidermis)
Jaringan epidermis merupakan lapisan sel yang terdapat dipermukaan organ pada akar, batang, daun, bunga, buah, dan biji. Jaringan ini berfungsi melindungi jaringan atau sel di sebelah dalamnya dari segala pengaruh luar. Oleh sebab itu jaringan epidermis disebut jaringan pelindung.

Jaringan pelindung ini terdiri dari atas satu lapisan sel yang tersusun rapat tanpa adanya ruang antarsel. Akan tetapi pada beberapa tumbuhan ada yang memiliki jaringan epidermis yang terdiri atas beberapa lapis sel. Contohnya jaringan epidermis pada akar anggrek. Sel-sel epidermis pada sebagian tumbuhan dapat berkembang menjadi derivat epidermis. Derivat epidermis ini contohnya stoma, trikoma, sel kipas, sistolit, sel silika, dan sel gabus.

1) Stoma
Stoma (stomata : jamak) merupakan lubang atau celah yang terdapat pada epidermis. Stoma ini berwarna hijau dan dibatasi oleh sel penutup. Sel penutup ini dikelilingi oleh sel-sel yang bentuknya sama atau berbeda dengan sel-sel epidermis. Sel ini disebut sel tetangga, sel ini berperan menanggapi perubahan osmotik dengan mengatur lebar celah.

2) Trikoma
Trikoma (trikomata : jamak) berasal dari sel-sel epidermis. Sel ini terdiri dari sel tunggal atau banyak sel. Trikoma berukuran besar disebut emergensia. Sementara itu jika epidermis terbentuk di jaringan stele disebut spina. Trikoma mempunyai fungsi sebagai berikut :
  • Mengurangi penguapan (apabila terletak di epidermis daun)
  • Meneruskan rangsang
  • Mengurangi gangguan hewan
  • Membantu penyebaran biji
  • Menyerap air dan garam-garam dan mineral dari dalam tanah

3) Sel Kipas
Sel kipas terdapat pada epidermis atas daun tumbuhan suku Gramineae atau Cyperaceae. Sel ini berdinding tipis dan mempunyai ukuran yang lebih besar dari sel-sel epidermis di sekitarnya. Sel kipas mempunyai fungsi mengurangi penguapan sebagai akibat menggulungnya daun.

b. Jaringan Dasar (Parenkim)
Jaringan parenkim disebut juga jaringan dasar karena jaringan ini selalu dijumpai di setiap bagian tumbuhan. Jaringan parenkim pada daun disebut mesofil, Jaringan mesofil ini seringkali berdeferensiasi menjadi jaringan tiang dan jaringan bunga karang. Berdasarkan fungsinya jaringan parenkim ada beberapa macam, sebagai berikut.
  • Parenkim asimilasi, yaitu parenkim yang bertugas melakukan proses pembuatan zat makanan.
  • Parenkim penimbun, yaitu parenkim yang bertugas menyimpan cadangan makanan.
  • Parenkim akar, yaitu parenkim yang bertugas menyimpan air untuk menghadapi musim kemarau.
  • Parenkim udara, yaitu parenkim yang bertugas menyimpan udara.
  • Parenkim pengangkut, yaitu parenkim yang bertugas melakukan pengangkutan air maupun makanan.

C. Jaringan Penguat (mekanik)
Jaringan penguat merupakan jaringan yang memberikan kekuatan pada tubuh tumbuhan agar dapat melakukan fungsi-fungsi pertumbuhan. Berdasarkan bentuk dan sifatnya, jaringan mekanik terdiri dari dua macam, yaitu :
  • Jaringan Kolenkim. Jaringan kolenkim tersusun oleh sel-sel yang hidup, bentuk selnya memanjang, dan memiliki dinding. Penebalan dindingnya tidak teratur, bersifat lunak, lentur, tidak berlignin. Sel-sel penyususn jaringan ini mengandung kloroplas dan tanin.
  • Jaringan Sklerenkim. Jaringan sklerenkim merupakan jaringan penguat dengan dinding sekunder yang tebal. Sel-sel penyusun jaringan ini bersifat kenyal dan dindingnya terdiri atas zat lignin. Pada umumnya sel-sel sklerenkim telah mati, sehingga jaringan ini hanya dijumpai pada organ tumbuhan yang sudah tidak mengadakan pertumbuhan dan perkembangan. Jaringan sklerenkim terdiri atas serabut dan sklereid.

D. Jaringan Pengangkut
JAringan pengangkut terdiri atas xilem dan floem. Xilem berfungsi mengangkut air dan mineral dari akar sampai daun, sedangkan floem berfungsi mengangkut hasik fotosintesis dari daun ke bagian organ lain seperti batang, akar, dan Umbi.

1) Xilem
Xilem merupakan suatu jaringan pengangkut yang terdiri dari berbagai macam bentuk sel. Pada umumnya sel-sel penyusun xilem ini telah mati. Selnya berdinding tebal dan tersusun oleh zat lignin. Xilem ini meliputi trakea, trakeida, serabut, dan parenkim xilem.

Trakea atau pembuluh kayu terdiri atas sel yang tersusun memanjang dengan ujung memanjang dan berlubang. Ujung dan pangkal trakea saling bersambungan. Sementara itu trakeida merupakan sel panjang dengan ujung runcing tanpa lubang sel penyusun. Serat xilem berbentuk panjang dan dan dinding sekundernya berlignin. Serat pada tumbuhan ada dua macam yaitu trakeid dan serat libiform. Serat libiform ukuranya lebih panjang dan dinding selnya lebih tebal dibandingkan trakeid.
Jaringan adalah sekelompok sel yang mempunyai asal Jaringan Penyusun Tumbuhan
Parenkim xilem tersusun atas sel-sel yang masih hidup. Parekim xilem ada dua macam yaitu parenkim kayu dan parenkim jari-jari empulur. Parenkim kayu selnya dibentuk oleh sel-sel yang mengalami penebalan sekunder pada dindingnya. Sel-sel parenkim ini berfungsi sebagai tempat makanan cadangan. Sementara itu parenkim jari-jari empulur tersusun atas sel-sel yang bersumbu panjang ke arah radial dan ke arah vertikal.

2) Floem
Floem tersusun atas berbagai bentuk-bentuk sel yang sifatnya hidup dan mati. Floem ini meliputi unsur tapis, sel pengiring, sel albumin, serat-serat pembuluh tapis, dan parenkim buluh tapis.

Unsur-unsur tapis tersusun atas sel-sel tapis. Sel-sel ini beukuran panjang dan ujungnya meruncing. Sel pengiring berhubungan erat dengan pembuluh tapis, Sel pengiring ini berupa untaian atau seretan yang menyerupai sel parenkim. Sel-sel ini bersifat hidup. Sel-sel ini diduga berperan dalam keluar masuknya zat-zat makanan melalui pembuluh tapis. Sel albumin hanya dimiliki oleh tumbuhan Gymnospermae. Sel-sel ini diduga berfungsi sama dengan sel pengiring. Parenkim floem merupakan jaringan parenkim biasa yang terletak di bagian buluh tapis. Sel ini berfungsi sebagai tempat menyimpan zat-zat tepung, lemak, dan zat-zat organik lainnya.